Rabu, 29 Mei 2013. Setelah Ibu Nita Nurmala selesai rekaman observasi Indonesia Mengajar, yaitu tepat pukul 09.00 dilaksanakan Pembagian Beasiswa, setelah terlebih dahulu memberikan untuk yang kesekian kalinya permasalahan PPDBSDN_SMPN_SMAN di kota Surabaya kepada masyarakat Kel. Bulak. Pencairan beasiswa kali ini ada yang mendapat Rp 180.000,00 dan ada yang memperoleh Rp. 360.000,00. Perbedaan ini sudah sesuai data yang dikirim Kantor Pos. Jadi Sekolah wajib menyalurkan kepada yang berhak.
Selesai Pengarahan oleh KS, dan dibantu Tim IT SDN Bulak Rukem I, ada salah seorang wali murid bergegas keluar dengan menyatakan, "Pak, maaf, apakah besasiswa yang saya peroleh dapat diberikan pada anak Yatim? Bukan kami tidak mau menerima, tetapi saya ingin menyerahkan kepada orang lain." KS menjawab, "Silakan menghubungi Ibu Siti Alimah atau Ibu Siti Kurniyaningsih, sampaikan keinginan Ibu." Kamis, 30 Mei 2013, Saya menanyakan kepada Ibu Alimah, bagaimana kondisi orang tua yang mengalihkan beasiswa? Beliau jawab, orangnya sederhana, Pak.
Bayangan saya sebelumnya bahwa orang tersebut mungkin hidupnya saat ini telah berubah ekonominya ke arah yang lebih baik. Namun secara kondisional tetap biasa saja. Namun hatinya. Sekali lagi hatinya yang telah berubah.
Saat pengarahan saya KS menyampaikan bahwa di RSH banyak tulisan yang intinya, "ANDA JANGAN MENGAKU MISKIN, KARENA PERNYATAAN ANDA MENJADI DOA YANG DIDENGAR TUHAN YME."
Apakah hal ini mempengaruhi pola pikir ibu tadi atau memang sudah muncul dari hati yang tulus, ikhlas untuk membantu kepada orang yang lebih membutuhkan. Jawabnya ? ? ? ? ? .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar