LAPORAN : DHEO FALDI RISWANDA
JAKARTA - SURABAYAWEBS.COM
Dukungan dana dan fasilitas pendidikan wahternyata tak selalu
berbanding lurus dengan prestasi. Hasil ujian nasional (UN) SD/MI/SLB
Surabaya menjadi bukti. Hasil UN SD/MI/SLB peserta didik di Kota
Pahlawan kalah dengan Kota Mojokerto, Sidoarjo dan Gresik. Fakta ini
melengkapi jebloknya prestasi UN Surabaya di tingkat SMA/MA dan
SMP/MTs. Dari hasil pengumuman yang telah dipublikasikan Dinas
Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Kota Mojokerto menduduki peringkat
pertama peraih ratarata nilai terbaik untuk UN SD.
Siswa di kota ini rata-rata meraih nilai 25,93. Kabupaten Sidoarjo
menyusul di peringkat kedua dengan nilai ratarata 25,78.Sementara
Kabupaten Mojokerto menduduki peringkat ketiga dengan rataan nilai
25,25. Untuk tingkat MI,Kabupaten Sidoarjo kembali mencatat prestasi
membanggakan.Wilayah yang terkenal karena bencana lumpur Lapindo ini
berhasil menyabet rata-rata nilai terbaik 25,77.
Peringkat kedua diduduki Kota Madiun dengan nilai rata-rata 25,38,
sedangkan Kabupaten Mojokerto meraih peringkat ketiga dengan nilai
24,65. Untuk Peringkat sekolah, SDN Wajak Kidul Kabupaten Tulungagung
berhasil menjadi yang terbaik se-Jawa Timur.Sekolah ini berhasil
mendapatkan nilai rata-rata dengan nilai 29,17.Sedangkan peringkat ke
dua diraih SDN Geluran Ploso Kabupaten Gresik.Sedangkan untuk tingkat
MI, ranking pertama diraih oleh MI Nainul Ulum, lagi-lagi berasal dari
Kabupaten Mojokerto.
Sementara itu siswa peraih nilai UN SD tertinggi direbut Muhammad
Daffan Reynarah Apriyanto dari SDN Klojen Kota Malang dengan nilai
29.75. Disusul Dhiyah Alya Salsabila dari SDN Kedanyang Kabupaten
Gresik dengan nilai 29.75. “Prestasi ini bisa dilihat, ternyata
pendidikan di Jatim sudah merata. Ini berbeda dengan tahun-tahun lalu,”
kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Harun, kemarin di
Kantornya. Harun mengatakan,saat ini prestasi UN SD/ MI di Jatim
mengalami peningkatan drastis.
Terbukti, berdasarkan persentase siswa yang memperoleh nilai 7 - 9,5
tahun ini naik menjadi 73,8 %, dibandingkan tahun lalu yang hanya 40%
saja. “Alhamdulillah UN SD/ MI Jawa Timur lulus 100 %,dan prestasi Jawa
Timur meningkat. Ini membuktikan bahwa pendidikan di Jawa Timur merata
di 38 kabupaten/ kota,”ujarnya. Mantan Kepala Disbudpar ini
menambahkan,selanjutnya pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan
kompetensi pendidikan di Jawa Timur.Konsennya, ungkap Harun tidak hanya
untuk meningkatkan mutu semata, tetapi juga sarana-prasarana
pendidikan.
“Jawa Timur dinobatkan sebagai provinsi yang peduli pendidikan,
karena konsen kami saat ini tidak hanya sekadar meningkatkan mutu
pendidikanJawa Timur,tapikamijuga berusaha memberikan bantuan untuk
siswa miskin, bantuan operasional sekolah, bantuan untuk sekolah,dan
lain-lain.Harapannya, peningkatan ini seiring sejalan dengan peningkatan
kualitas yang lebih tinggi lagi,”tambah Harun. Kabid TK, SD dan
Pelayanan Khusus Dindik Jawa Timur Nuryanto mengatakan, prestasi yang
diperoleh di Jatim tidak hanya seperti membalik telapak tangan.
Menurut dia, ada proses panjang yang harus dilalui untuk melakukan
pembenahan dunia pendidikan. “Proses kita cukup panjang, kita melakukan
pembenahan di segala lini,”katanya. Selain itu, ujar Nuryanto,
prestasi ini diperoleh karena tim Dindik,Sekolahan bekerja bersama
untuk mewujudkan sekolah yang lebih baik. Mereka tak henti-hentinya
membuat inovasi di setiap sekolah.
“Inovasi kita sudah sangat banyak, makanya kita menikmati
keberhasilan, apalagi kelulusan 100%,”jelas dia. Sementara, setelah
terlempar dari peringkat tertinggi kabupaten dan lembaga sekolah,
Surabaya sedikit terobati karena masih masuk sepuluh besar peringkat
tertinggi siswa SD Jawa Timur.Siswa Surabaya,Amanda azumi Azalia asal
SDN Perak Barat Surabaya,menduduki posisi keenam dengan nilai 29,60,
dan posisi kesepuluh,yang diraih oleh Putra Aghata asal SDN Ketabang 1
Surabaya,dengan nilai yang sama.
Mengetahui kemerosotan prestasi Surabaya berturutturut dalam UN,
baik jenjang SMA/ SMK,SMP/ MTs,dan SD/ MI,Kepala Dindik Surabaya Ikhsan
tidak mau menyalahkan pihak-pihak lain, ia menyikapinya dengan bijak.
Pihaknya menerangkan akan berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di
Surabaya agar prestasi UN Surabaya ke depannya menjadi yang
terbaik,tidak hanya di tingkat provinsi saja, tetapi juga tingkat
nasional.
“Ya, kami mengakui prestasi kami tahun ini memang dikalahkan oleh
prestasi dari daerah lain. Tapi kami tetap optimis tahun depan,
prestasi kami akan jauh meningkat tajam. Karena Surabaya bercitacita
sebagai barometer pendidikan di Jawa Timur mulai tahun depan,” kata
Mantan Kepala Bappemas ini.***sin-dhe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar