Jumat, 07 Desember 2012

TAUSIYAH

Jumat, 7 Desember 2012 di SMAN 3, dilaksanakan Pembinaan Rohani yang diikuti oleh KS dan 2 orang Guru Negeri - Swasta mulai SD hingga SMU di wilayah Surabaya Utara. Bapak Kepala Dispendik kota Surabaya tidak pernah henti-hentinya untuk bertemu dengan Pendidik menyampaikan visi misi Dinas Pendidikan yang kali ini diisi Tausiyah dengan Pembicara tunggal Kyai Luthfi. Acara yang dimulai pukul 7.30 berakhir pukul 10.30. Acara berlangsung dengan santai dan penuh keakraban.
BERITA DISPENDIK :

Kemarin Jumat (7/12) Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah S.W.T Tuhan sekalian alam. Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengadakan kegiatan rutin kepada guru-guru dan kepala sekolah wilayah utara Surabayadan bertempat  di gedung aula SMAN 3 Surabaya. Kegiatan ini bertema "Pembinaan Kerohanian Wialayah Surabaya Utara di SMAN 3 Surabaya".
      Kegiatan ini dihadiri oleh guru besar pimpinan pondok pesantren "Ma"hat Teebe" Tambak Bening Surabaya Kra. Omda Sidi Miftahul Luthfi Muhammad Al-Mutawakkil (Gus Luthfi, Red) sekaligus pemberi ceramah dalam kegiatan ini. Dalam kesempatan ini dihadiri oleh Kepala  Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM didampingi  Kabid. Ketenagaan Dispendik Surabaya Ir. Yusuf Masruh dan Kasi. Tenaga Fungsional Drs. Andi Pramono dan seluruh kepala sekolah tingkat SMP dan SMA se wilayah utara.
      Dalam kesempatan ini, Gus Luthfi menyampaikan beberapa hal terkait tentang pendidikan di Kota Surabaya, terutama masalah yang terkait antara guru dengan murid, guru hendaknya memperlakukan seorang murid dengan penuh kasih sayang, jangan sampai nanti melukai perasaan hati seorang murid tersebut, karena dengan melukai perasaan hati seorang murid tersebut akan berdampak fatal terhadap psikis murid tersebut. Hendaknya para murid yang mempunyai permasalahan, dibina dan dibimbing sehingga murid tersebut dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Gus Luthfi juga menambahkan bahwa "Seorang guru sejati adalah dapat menjadikan murid tersebut menjadi guru/teladan dalam berbagai hal". Ini membuktikkan bahwa seseorang mempunyai banyak keterbatasan dalam segala hal. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk sosial hendaknya dapat saling berbagi dengan orang membutuhkan. Jangan merasa pandai dan pintar karena "Diatas langit masih ada langit".
     Gus Luhtfi (panggilan akrab Kra. Omda Sidi Miftahul Luthfi Muhammad Al-Mutawakkil, Red) juga berkesempatan membagikan buku yang berjudul "Green Jihad" tentang pengelolaan sampah organik menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan, karena beliau ternyata juga seorang petani organik. Dia juga menganjurkan kepada guru-guru/kepala sekolah yang hadir untuk mengkonsumsi bahan pangan pokok organik. Karena dengan mengkonsumsi bahan pangan pokok organik kita terbebas dari zat-zat kimia yang membahayakan. (Humas Dispendik Surabaya)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar