Jumat, 23 November 2012

JUMPALI 2012

Tiga regu dari SDN Bulak Rukem I yang terdiri dari :
1. Tim Menggambar ( 3 anak + 1 Pembina )
2. Tim Fotografi ( 3 anak + 2 Pembina )
3. Tim Karya Tulis Ilmiah ( 3 anak + 2 Pembina )
menyusuri sungai Brantas/Kalimas dari Rolak Karah No. 6 menuju arah Selatan. Dengan menggunakan perahu yang dilengkapi dengan pelampung, mengamati keadaan kali Brantas.





 
EKSPIDISI SUNGAI BRANTAS
( KARYA TULIS JUMPALI 2012 )


Oleh :
Tim : Oktaviana Prainasari dan Kawan – kawan


SDN BULAK RUKEM I No. 258
Jalan Bulak Rukem Timur II/2 Telp. 031-51504951
Email : sdnbulakrukem258@yahoo.com
Surabaya

Ekspedisi Sungai Brantas
        Kalimas merupakan sungai yang melintasi kota Surabaya. Sungai ini disebut juga sungai Brantas. Sungai Brantas ibarat sungai Nil bagi Jawa Timur. Sungai dengan panjang 320 km ini bermata air di desa sumber brantas (kota Batu), dan mengalir ke wilayah Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, hingga akhirnya bercabang ke Sungai Kalimas yang bermuara di Surabaya dan Kali Porong yang bermuara di Sidoarjo. Tanggul yang berada di aliran Sungai Kalimas tersebut dibangun antara lain untuk mengendalikan banjir di Sungai Brantas. Sebelum ada tanggul, air di sungai itu sering meluap sehingga batas antara Sungai Kalimas dengan cabang Sungai Brantas lainnya, yakni Sungai Porong, menjadi kabur. Akibatnya, perahu-perahu yang bermaksud melewati Sungai Kalimas menuju Surabaya kerap tersasar ke Sungai Porong
Sungai ini sangat bermanfaat bagi penduduk setempat. Manfaat sungai ini adalah untuk mencari hasil tambahan lauk pauk dengan cara memancing. Selain itu demi mendapat pasokan air yang penting bagi pertanian, Sungai ini juga dapat menjadi sarana transportasi antar daerah. Betapa pentingnya manfaat sungai  tersebut bagi kehidupan masyarakat setempat.

            Dibalik semua manfaat dan kegunaan sungai brantas ini, ternyata mempunyai sisi negative akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Sungai sudah jarang diperhatikan, sampah- sampah banyak berserakan di aliran sungai maupun di tepi sungai. Siapa yang rugi jika sungai sudah tercemar? “Mengapa sungai ini jadi seperti ini? bukankah sungai ini memiliki manfaat yang besar bagi kita semua?”. Ini akibat tingkah manusia yang tidak mau mempedulikan lingkungannya, jikalau mereka sedikit saja mau peduli dan menjaga lingkungan di sekitar sungai brantas maka berkah sungai brantas akan mengalir terus seperti derasnya aliran sungai tersebut. Karena banyaknya sampah yang dapat menyebabkan pencemaran air, otomatis  populasi di lingkungan sungai tersebut akan membahayakan kelangsungan hidup masyarakat sekitarnya. Untuk itu diharapkan partisipasi dan kesadaran setiap orang untuk menjaga kebersihan lingkungan khususnya di sekitar aliran sungai Brantas.



Jika diperhatikan, ternyata sungai ini dilewati beberapa jembatan dan beberapa jalan tol. Alat transportasi yang ada di sungai ini berupa gethek/rakit, gethek ini berfungsi untuk menghubungkan daerah satu ke daerah lain dengan menyeberangi sungai brantas ini.  Tumbuhan liar yang tumbuh di sungai seperti eceng gondok yang sesekali hanyut ikut terbawa arus menjadi pemandangan tersendiri dalam menyusuri sungai brantas ini.




Oh….betapa sedihnya hati ini melihat salah satu sumber daya alam yang telah di berikan kepada Tuhan telah tersia-siakan. Alangkah pedihnya mata ini melihat onggokan sampah yang menghiasi aliran sungai. Sepanjang sungai yang terlewati tidak ada kebersihan yang terpancar, tidak ada pemandangan yang bisa menyejukkan hati setiap mata memandang. Separah itukah kesadaran manusia akan arti pentingnya kebersihan? Sejauh mata memandang hanya sampah yang menghampar.


Untuk menormalkan kembali fungsi sungai menjadi sungai yang bersih dan sehat, marilah kita canangkan kesadaran diri untuk senantiasa selalu menjaga kebersihan lingkungan dan jangan membiasakan diri membuang kotoran atau sampah di sungai. Kita harus selalu ingat keuntungan yang di berikan sungai dalam kehidupan kita.
           
Dan ketika kapal ini merapat ke tepian sungai, tercium bau yang sangat mengganggu, bau yang tidak enak ini berasal dari onggokan sampah-sampah yang menggunung hingga membusuk. Apakah mereka yang dekat dengan onggokan sampah itu tidak terganggu ?

Oleh Tim : Oktaviana Prainasari dan Kawan – kawan

SDN BULAK RUKEM I No. 258

Surabaya








Tidak ada komentar:

Posting Komentar