3. Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengajak masyarakat menyikapi krisis multidimensi yang melanda bangsa dan berdampak pada melemahnya ketahanan nasional ini dengan meneladani semangat perjuangan para pahlawan.

"Perahu bangsa ini berada di persimpangan jalan, sehingga membutuhkan teladan agar jati diri Indonesia tidak karam di tengah samudera kehidupan yang semakin langka tokoh panutan," kata Salim Segaf dalam suatu acara dialog, di Jakarta, kemarin.

Dialog yang juga dihadiri Direktur Utama Perum LKBN Antara Saiful Hadi tersebut dilakukan menjelang Hari Pahlawan Tahun 2013 dengan tema "Pahlawanku Idolaku".

Menurut mensos, sosok panutan menjadi sesuatu yang langka sehingga dibutuhkan kontemplasi atas keinginan pahlawan bangsa, setelah negeri ini merdeka. Para pahlawan, katanya, tidak minta pamrih tapi hanya ingin negeri ini menjadi sejahtera dan berdaulat.

"Diperlukan kontemplasi untuk memahami hakikat perjuangan para pahlawan," kata Salim Segaf.

Saat ini, Kementerian Sosial mencatat 157 pahlawan nasional, rekam jejak perjuangannya tersimpan dengan baik dan memiliki kata sama untuk negara berdaulat, adil, makmur serta sejahtera.

Mengenai sering kali terjadi perbedaan, mensos mengatakan merupakan suatu keniscayaan dan titik temu adalah hakikat yang harus dicari.

Indonesia memiliki 500 ragam budaya dan 700 bahasa daerah yang seharusnya menjadi kekuatan sebagai ciri khas jati diri bangsa.

"Semangat yang harus dibangun adalah menjaga NKRI agar kesejahteraan merata di berbagai pelosok negeri. Kita harus bergandengan tangan tanpa membedakan kepentingan," kata Salim Segaf.

Melalui peringatan Hari Pahlawan, dia berharap bisa meningkatkan semangat dengan berbagai karya nyata, sehingga memaknai kepahlawanan di era perubahan global merupakan prestasi yang diraih, seperti swasembada beras, jaya dengan gotong royong.

"Kesetiakawanan sosial adalah kata bersama untuk mengisi ruang kemerdekaan dan memenuhi janji bagi pahlawan pejuang bangsa," katanya.
(A025/T007)